Wednesday, October 31, 2007

Membuat Fitur "Read More" di Blogger

Setelah mem-posting sedemikian banyak artikel, saya merasa ada sesuatu yang tidak sedap dipandang di blog ini. Ya, setiap artikel selalu tampil penuh di halaman muka, tidak seperti di situs-situs lain (misalnya situs berisi informasi atau berita) yang hanya menampilkan beberapa kalimat teratas dari sebuah berita di halaman muka dan menyediakan link untuk membaca berita secara penuh (banyak orang menyebutnya "read more"). Saya pun mencari pengaturan untuk menampilkan artikel seperti ini di Blogger dan hasilnya nihil. Akhirnya, ya tanya kepada Adik Google (karena lebih muda dari saya). Setelah ketemu pun tidak begitu saja saya aplikasikan. Baru di referensi ketiga, saya merasa pas. Ini caranya.
  1. Login ke Blogger Setelah login, pastikan Anda berada di halaman "Panel Kontrol".
  2. Klik "Layout" di menu "Manage"
  3. Klik "Edit HTML" (submenu dari "Template")
  4. Beri tanda centang pada "Expand Template Widget"
  5. Cari kode <p><data:post.body/></p> Gunakan Ctrl+F dan masukkan kata kunci post.body untuk memudahkan pencarian.
  6. Timpa kode <p><data:post.body/></p> dengan kode berikut <b:if cond='data:blog.pageType == "item"'> <style>.fullpost{display:inline;}</style> <p><data:post.body/></p> <b:else/> <style>.fullpost{display:none;}</style> <p><data:post.body/></p> <a expr:href='data:post.url'>Baca selengkapnya...</a> </b:if>
  7. Hasilnya Potongan kode di class "post-body" adalah sebagai berikut: <div class='post-body entry-content'> <b:if cond='data:blog.pageType == "item"'> <style>.fullpost{display:inline;}</style> <p><data:post.body/></p> <b:else/> <style>.fullpost{display:none;}</style> <p><data:post.body/></p> <a expr:href='data:post.url'>Baca selengkapnya...</a> </b:if> <div style='clear: both;'/> <!-- clear for photos floats --> </div> Catatan: Baris pertama dari potongan kode di atas bisa <div class='post-body entry-content'> atau <div class='post-body'>.
  8. Klik "Simpan Template"
  9. Agar kode ini berfungsi, kita harus menambahkan dua baris kode di postingan, yaitu <span class="fullpost"> </span> Tempatkan kata-kata yang akan ditampilkan di muka di atas kedua baris kode tersebut dan kata-kata sisanya di antara kedua baris kode tersebut. Catatan: Jika kamu ingin postingan lama juga mempunyai "read more", lakukanlah hal ini juga terhadap semua postingan tersebut. Tips: Untuk memudahkan dan agar tidak lupa, buatlah template posting dengan isi kedua baris kode tersebut. Caranya, masuk ke "Pengaturan" -> "Format" kemudian ketikkan kode tersebut di kolom "Template Posting" dan klik "Simpan Pengaturan".
Selamat mencoba dan saya tunggu komentar kamu.

Thursday, October 25, 2007

Kehilangan Rp 1,2 Juta

Pada tanggal 2 Oktober 2007 saya menyetor uang sejumlah Rp 1,5 juta ke rekening Shar-E saya. Namun, karena ada masalah jaringan, data setoran tidak langsung dimasukkan ke dalam database sistem informasi mereka. Dua hari berikutnya saya juga menyetor uang sejumlah Rp 13 juta ke rekening tersebut. Kedua transaksi tersebut dilakukan di Bank Muamalat Cabang Salman Bandung. Rp 13 juta? Hmmm.... Uang sebanyak itu bukan milik saya, melainkan milik Departemen Ekonomi Gamais. Itu semua hasil dari penjualan barang-barang perlengkapan kuliah. Saya simpan di bank karena cukup banyak dan juga beberapa hari berikutnya akan pulang ke Tegal. Pada tanggal 5 Oktober 2007 saya pulang ke Tegal. Belum lama menikmati liburan di sana, saya sudah mendapat amanah lagi. Saya disuruh mentransfer uang hasil penjualan barang-barang perlengkapan kuliah sejumlah Rp 1,5 juta ke rekening salah seorang teman saya. Selain itu, saya juga masih menyisakan tugas yang belum selesai, yakni memberikan uang juga sejumlah Rp 7 juta kepada teman saya yang lain untuk membayar buku dari Erlangga yang kami jual. Pada tanggal 8 Oktober 2007 saya bermaksud mengambil uang Rp 1,5 juta dari rekening Shar-E saya di ATM BNI untuk ditransfer ke teman yang pertama (rekening BNI). Mengapa tidak transfer langsung via ATM saja? Harusnya seperti itu ya? Dalam satu kali penarikan di ATM BNI maksimal Rp 1,2 juta. Jadi, saya memilih nilai maksimal ini terlebih dulu. Namun, setelah ditunggu, ternyata uang dari ATM tidak keluar (saya lupa alasannya apa). Saya sering mengalami hal ini sehingga tidak khawatir. Setelah itu, saya mencoba ke ATM BRI dan gagal juga. Akhirnya saya mentransferkan uang yang sudah tersedia di kantong saya dulu ke BNI dan suatu saat nanti diganti. Esok harinya saya berniat mentransferkan uang kepada teman saya yang kedua. Kali ini saya mencoba untuk mentransfer langsung via ATM BRI. Setelah dicoba, eh, gagal maning, gagal maning. Kemudian saya mencoba untuk mengambil uang Rp 100 ribu dan berhasil. Setelah melihat slip transaksi yang keluar dari ATM saya merasa terkejut. Di situ tercetak saldo rekening saya hanya Rp 13 jutaan. Bagaimana ini terjadi?! Jika ditelusuri dari dua setoran terakhir saja seharusnya sudah mencapai Rp 14,5 juta. Saya mengira setoran saya yang Rp 1,5 juta (yang dijelaskan di atas) belum dimasukkan ke database karena jika dihitung-hitung cukup tepat jumlahnya. Ya sudah lah, nanti dicek ketika di Bandung (karena slip transaksi ada di sana). Karena gagal transfer via ATM, saya memutuskan untuk mentransfernya langsung di Bank Muamalat. Cukup jauh lokasinya dari rumah saya, sekitar 13 km. Dan alhamdulillah, tugas transfer kedua ini sudah terselesaikan. Setelah liburan selesai, saya kembali ke Bandung. Kemarin, 24 Oktober 2007, saya pergi ke Bank Muamalat Cabang Salman Bandung dengan maksud untuk mengecek kejanggalan yang saya ceritakan di atas. Sembari menunggu giliran berhadapan dengan pegawai Customer Service (CS), saya mendengarkan pembicaraan antara pegawai CS dengan nasabah. Saya menangkap pembicaraannya mengenai kegagalan penarikan uang di ATM BNI yang tetap mengurangi saldo. Nah, saat itu juga saya tersadar bahwa perkiraan saya mengenai penyebab kejanggalan tadi kurang tepat. Saya menjadi berbalik curiga terhadap proses penarikan uang di ATM BNI. Setelah diperiksa, ternyata benar. Transaksi penarikan Rp 1,2 juta di ATM BNI yang gagal ini tetap tercatat. Setelah itu saya diberi lembar klaim permasalahan ini yang sebelumnya sudah diisi oleh pegawai CS untuk saya tandatangani. Semoga uang yang hilang tersebut kembali.

Monday, October 1, 2007

Software Legal "Murah" dari Microsoft

Sejak tahun 2003 Microsoft bekerja sama dengan ITB dalam program yang bernama Campus Agreement. Dengan adanya program ini, seluruh civitas akademik ITB terbantu dalam penyediaan perangkat lunak legal dari Microsoft yang sering dipakai di lingkungan akademik. Program ini menawarkan lisensi murah atas produk-produk Microsoft. Namun, lisensi ini hanya berlaku maksimal satu tahun (kadaluwarsa setiap tanggal 31 Agustus). Pada awal September lalu, lisensi untuk masa berlaku sampai dengan 31 Agustus 2008 diterbitkan. Daftar produk (jumlah CD, dan nilai harga eceran di amazon.com per 29 Agustus 2007) yang ditawarkan yaitu:
  • Paket 1: (unit kerja, dosen, atau mahasiswa)
    • Windows XP Professional with Service Pack 2 (1 CD, senilai $364.05)
    • Windows Vista Business Upgrade (4 CD, senilai $184.99)
    • Office Professional XP 2007(1 CD, senilai $399.99)
    • Office 2004 for Mac Standard Edition (1 CD, senilai $337.95)
    • Visio Professional 2003 (1 CD, senilai $249.99)
    • Virtual PC 2004 (1 CD, $49.99)
    • Encarta Premium 2007 (5 CD, senilai $36.99)
    Kontribusi per mahasiswa Rp.10.000 dan per dosen Rp 15.000.
  • Paket 2: (unit kerja, dosen, atau mahasiswa Paket 1 ditambah dengan
    • Visual Studio 2005 (6 CD, senilai $1,249.60)
    • Project 2003 Professional (1 CD, senilai $789.99)
    Kontribusi per mahasiswa Rp 15.000 per dosen Rp 20.000.
  • Paket 3: (khusus unit kerja) Paket 2 ditambah Server Products (TBD, senilai >>$1000). Tidak dikenakan biaya (gratis).
  • Paket Autodesk Inventor Sumbangan prodi Teknik Mesin ITB melalui program PHK A3.
Dari situs sumber tidak ada penjelasan produk apa saja pada Server Products (Paket 3) dan Paket Autodesk Inventor. Banyak orang mengira bahwa program ini merupakan jerih payah ITB dalam bernegosiasi dengan Microsoft. Bahkan, sebagian dari mereka mengatakan bahwa pemerintah Indonesia seharusnya belajar dari ITB dalam merayu Microsoft untuk mendapatkan lisensi murah tersebut. Namun, saya kurang yakin dengan pernyataan ini karena sejatinya Campus Agreement merupakan program Microsoft untuk membantu mengembangkan pendidikan perguruan tinggi di seluruh dunia. Jadi, bukan hanya ITB saja yang menjadi mitranya. Beberapa perguruan tinggi lain di Indonesia pun tak luput dari sentuhan Campus Agreement, seperti Unibraw walaupun spesifikasi programnya agak berbeda. Dengan membeli lisensi ini, tetap saja kita akan berada pada masa di mana kita menggunakan software ilegal, yaitu saat lisensi kadaluwarsa sampai dengan kita membeli lisensi lagi. Misalnya, lisensi kadaluwarsa pada tanggal 31 Agustus 2007. Karena malas atau hal lain, kita membeli lisensi lagi pada tanggal 20 September 2007. Dengan demikian, software yang mulanya legal menjadi ilegal selama 19 hari kecuali jika kita menghapusnya sementara pada selang waktu tersebut. Selain Campus Agreement, masih ada beberapa program lain dari kerja sama ITB-Microsoft, seperti Microsoft Innovation Center dan Microsoft Student Ambassador.