Saturday, May 17, 2008

Mengunduh Fedora 9 "Sulphur"

Pada hari Selasa 13 Mei 2008 Fedora 9 dirilis. Rilis ini tidak sesuai jadwal. Dalam jadwal (awal) Fedora Project, versi yang diberi codename Sulphur ini seharusnya dirilis akhir April 2008 (seingatku tanggal 29 April 2008). Beberapa saat setelah dirilis, installer(.iso)-nya pun sudah bertebaran di banyak FTP mirror di seluruh dunia--tapi di Indonesia belum ada. Mulai lah aku mengunduhnya (yang i386 dan x86_64 untuk media DVD).

Karena pekan ini banyak pekerjaan bukan rutin (misal: demo & review iterasi 3 tugas IF3262, tugas 4 IF3292, dan UAS IF3261) jadi aku mengunduhnya ke komputer ComLabs ITB dan aku tinggalkan. Pada hari pertama koneksinya lambat sehingga belum semuanya terunduh. Hingga akhirnya pada hari ini Sabtu 17 Mei 2008 aku mempunyai "waktu luang" di ComLabs. Aku pun melanjutkan pengunduhan. Berkas yang sudah diunduh sebelumnya (di komputer ComLabs) aku pindahkan dulu ke komputerku melalui perantara FTP ComLabs (soale HD eksternalku rusak) untuk dilanjutkan pengunduhannya. Rate-nya cukup menentramkan jiwa. Dan pada suatu saat bisa melebihi 3000 kbytes/s--luar biasa bukan untuk pengunduhan dari FTP di luar jaringan ITB. Kalau dirata-rata mungkin sekitar 250 kbytes/s. Ini sekrinsyot saat koneksi berada di masa kejayaan (yang tertangkap sekitar 2800 kbytes/s):

Setelah beberapa jam pengunduhan pun selesai.

Dua pekan depan adalah masa UAS. Setelah UAS pun masih ada tugas IF3211. Mungkin aku baru bisa menikmati Sulphur ini awal Juni. Setelah itu KP.

Kalau kamu juga ingin menikmati Fedora 9 ini, tidak bisa mengunduhnya, dan ingin mendapatkan installer-nya dalam bentuk CD/DVD; bisa hubungi aku via Y!M (lihat "Chat with Me" di sidebar).

Monday, May 12, 2008

Ikut-Ikutan ng-AXIS

Baru beli nomor AXIS setelah servis ponsel di BEC. Karena beli di gerai resminya di BEC, jadi dapat harga asli juga, Rp 6.000. Sebelum beli sih sudah sempat baca-baca artikel mengenai AXIS dari banyak situs/blog. Sebenarnya sudah tertarik sejak awal, tapi ada yang bilang bahwa sinyal AXIS di sekitaran Dago agak lemah. Akibatnya ya aku tidak jadi beli hingga suatu saat aku menemukan sebuah kartu SIM AXIS di depan ComLabs ITB, barangkali masih bisa digunakan internet gratisnya, pulsanya mendekati nol tidak masalah. Aku tidak akan mengambil pulsanya kok, jadi semoga tidak dosa. Astaghfirullah. Beberapa hari kemudian dicoba di kosan teman. Di sana sinyalnya kuat, termasuk UMTS/3G-nya. Alhasil koneksi lancar. Karena kosan dia dan kosanku dekat, aku pun jadi tertarik lagi untuk membeli nomor AXIS. Mungkin yang lemah di Dago yang jauh dari kosanku, Dago kan panjang.

Setelah punya waktu luang di kosan sendiri, aku pun mencoba menggunakan AXIS. Setelah dipasang di ponsel, langsung disuruh registrasi 4444. Sekarang keren ya, metodenya seperti itu. Atau cuma AXIS tok? Setelah siap, eh, sinyalnya buruk sekali. Dan sesungguhnya ini adalah seburuk-buruknya sinyal di kosanku (aku pernah menggunakan Kartu AS, Xplor, dan tentunya IM3). Disambungkan ke komputer pun tidak bisa membuat koneksi menggunakan AXIS UMTS maupun GPRS. Ya sudah lah, lain kali dicoba lagi.

Hingga akhirnya malam ini aku menggunakan AXIS kembali. Kali ini lumayan, bisa konek baik UMTS maupun GPRS walaupun masih tetap lemah. Koneksi UMTS-nya masih lambat (secara teori bisa mencapai 384 kbps). Plus tidak stabil, sering terputus. Ini tampilan Sony Ericsson PC Suite untuk koneksi UMTS:

Dites menggunakan speedtest.net hasilnya:

Sedangkan koneksi dengan GPRS cukup stabil, tidak putus-putus, tapi ya begitu lah GPRS, lebih lambat daripada UMTS. Secara teori sih rate-nya 32-48 kbps untuk class 10 dan 12 (ponselku mendukung GPRS class 10, tapi tidak tahu apakah AXIS juga mencapai class 10). Tampilan Sony Ericsson PC Suite untuk koneksi GPRS:

Hasil dari speedtest.net:

Untuk keperluan pengujian, jaringan pun digonta-ganti. Pada saat pengunggahan gambar screenshot pc suite jaringan yang digunakan adalah GPRS.

Seperti terlihat pada gambar dari speedtest.net, pengujian di atas dilakukan sekitar jam 1 dini hari WIB dengan server tujuan di Jakarta. Sebelum pengujian itu koneksi lebih lambat lagi. Mungkin jaringan masih ramai.

Nah, ini yang mantap, tes koneksi UMTS sekitar jam 3 dini hari WIB:

Jadi, mungkin kapasitas jaringannya memang belum besar. Kalau jam sibuk masih kalah dengan provider lain. Semoga bisa ditambah lagi kapasitasnya serta biaya GPRS dan UMTS-nya tidak mahal jika sudah tidak promosi (gratis seperti ini) lagi.

Sekian laporan dari studio Sangkuriang 10 Bandung. Selamat sahur dan puasa.